Ahmad Luthfi - Okezone
Tampilan Volpen (Screenshot)
JAKARTA - Bagi Anda yang gemar menulis dan berkeinginan menerbitkan buku karya
pribadi secaraonline, kini telah hadir solusi lengkap untuk
menerbitkan buku, Volpen. Situs penulisan dan penerbitan buku kolaboratif itu
diklaim berbeda dengan situs penerbitan online pada umumnya.
Selain berbasis komunitas karya anak bangsa, Volpen juga memungkinkan bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya sebagai e-book di situs-situs penerbitan terkemuka seperti Amazon dan Kobo. Volpen juga menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk menulis sebuah buku bersama.
Hal ini menjadikan Volpen lebih dari sekedar tempat untuk mengunggah karya tulis, tetapi juga sebagai wadah di mana para penulis dapat berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide bersama-sama, hingga karya itu pada akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku.
Volpen juga merupakan tempat yang menarik bagi pembaca. Para pembaca akan disuguhi berbagai alur cerita yang berbeda dan kemudian dapat terlibat secara langsung dalam proses penulisan sebuah buku dengan cara memberikan hak suara mereka atau sekedar berkomentar.
Volpen memiliki cara kerja yang cukup sederhana. Seorang penulis dapat memulai cerita baru atau mengajukan lanjutan untuk cerita-cerita yang sudah ada. Lanjutan-lanjutan yang sudah masuk kemudian akan melalui proses voting selama 3 hari, di mana para pembaca di Volpen dapat memberikan hak suara (vote) mereka untuk lanjutan cerita yang mereka inginkan.
Menariknya, buku-buku yang sudah selesai akan secara otomatis diterbitkan dan dijual sebagai e-bookdi situs-situs penerbitan terkemuka seperti Amazon dan Kobo. Royalti sebesar 75 persen dari total hasil penjualan buku akan secara otomatis dibagikan kepada para penulis sesuai dengan kontribusi mereka, dan sebesar 5 persen diberikan pada para pemberi suara untuk lanjutan yang terpilih.
Sejak diluncurkan di Indonesia pada awal 2012, Volpen telah memiliki ruang lebih 8.000 pengguna, dengan sekira 1.000 penulis yang sedang bekerja sama dalam penulisan sekira 500 buku berbahasa Indonesia. Selain itu, telah ada 5 buku kolaboratif yang telah rampung dan diterbitkan di situs penerbitan Amazon.
Selain berbasis komunitas karya anak bangsa, Volpen juga memungkinkan bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya sebagai e-book di situs-situs penerbitan terkemuka seperti Amazon dan Kobo. Volpen juga menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk menulis sebuah buku bersama.
Hal ini menjadikan Volpen lebih dari sekedar tempat untuk mengunggah karya tulis, tetapi juga sebagai wadah di mana para penulis dapat berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide bersama-sama, hingga karya itu pada akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku.
Volpen juga merupakan tempat yang menarik bagi pembaca. Para pembaca akan disuguhi berbagai alur cerita yang berbeda dan kemudian dapat terlibat secara langsung dalam proses penulisan sebuah buku dengan cara memberikan hak suara mereka atau sekedar berkomentar.
Volpen memiliki cara kerja yang cukup sederhana. Seorang penulis dapat memulai cerita baru atau mengajukan lanjutan untuk cerita-cerita yang sudah ada. Lanjutan-lanjutan yang sudah masuk kemudian akan melalui proses voting selama 3 hari, di mana para pembaca di Volpen dapat memberikan hak suara (vote) mereka untuk lanjutan cerita yang mereka inginkan.
Menariknya, buku-buku yang sudah selesai akan secara otomatis diterbitkan dan dijual sebagai e-bookdi situs-situs penerbitan terkemuka seperti Amazon dan Kobo. Royalti sebesar 75 persen dari total hasil penjualan buku akan secara otomatis dibagikan kepada para penulis sesuai dengan kontribusi mereka, dan sebesar 5 persen diberikan pada para pemberi suara untuk lanjutan yang terpilih.
Sejak diluncurkan di Indonesia pada awal 2012, Volpen telah memiliki ruang lebih 8.000 pengguna, dengan sekira 1.000 penulis yang sedang bekerja sama dalam penulisan sekira 500 buku berbahasa Indonesia. Selain itu, telah ada 5 buku kolaboratif yang telah rampung dan diterbitkan di situs penerbitan Amazon.
Posting Komentar