tahun 97an, shogun kebo menjadi primadona balap, melebihi Honda
grand, supra, atau yamaha crypton… Terkenal unggul karena dimensi
pistonnya paling gede, dan payung klep paling gede pula, disokong cdi
Shindengen yang masih dicari-cari hingga saat ini, putaran atas shogun
memang menggila. Hingga kini suzuki kukuh mengembangkan performa
motornya dalam balutan konsep suzuki shogun 125.
Memiliki bakat kencang, sehingga modifikasi mesin shogun 125 bisa
dimulai dari langkah yang tidak terlalu ekstreme. Basic mesin dibekali
stroke 55 milimeter, dan lingkar piston 53,5 milimeter, asupan bahan
bakar yang mampu ditampung silinder sebanyak 124cc merupakan sumber
besaran tenaga Shogun mampu menjerit 9.6 ps @ 8,000 RPM. Bila kondisi
mesin sehat maka tak sulit rasanya meningkatkan tenaganya mendekati
angka 15 horsepower dengan sedikit colekan saja.
Ganti Piston
Shogun 125 memiliki diagonal baut tanam mesin Langkah pertama adalah,
melengserkan piston standard dengan milik suzuki thunder 125, dengan
dimensi 57 milimeter , kapasitas mesin dapat didongkrak menjadi 140cc.
Semakin banyak modal yang dihisap, semakin banyak yang dipompakan ke
ruang bakar, bum!! Hasil ledakan makin dahsyat = Tenaga makin besar.
Bukannya latah dan tanpa pertimbangan, mengapa berani bore up, karena
diameter baut tanam shogun 125 cukup besar berarti sanggup menerima
torsi pengencangan lebih kuat maka tidak diragukan mesin ini mampu
menerima kompresi yang relatif besar. Kedua, ketebalan daging liner dari
suzuki shogun 125 masih aman jika menerima piston thunder. Bahkan
karena lubang tengah crankcase masih memiliki potensi untuk dibesarkan
lagi hingga ke ukuran piston sonic 0.s 3.00 yang mendekati dimensi
piston Honda Tiger. Hmmm…
Modifikasi Piston, Kubah ruang bakar
Setelah ganti piston harus modif ulang squish ? Oh, belum tentu…
sabar dulu. Pabrikan suzuki mempunyai idealisme berbeda dibanding
yamaha. Desain kubah ruang bakar hemi, atau menyerupai mangkok, biasanya
memang agak lemah di putaran bawah. Oleh karenanya dengan meningkatkan
kompresi , diharapkan mampu membantu akselerasi namun tanpa mengorbankan
putaran atas juga.
Ruang bakar dalam kondisi standar setidaknya masih mudah untuk
dihitung, volume V2 didapat 14,4cc. Dengan mendesain piston berkiblat
pada bawaan pabrik maka kompresi sudah berada di angka 10.7 : 1, masih
aman minum premium, atau bila piston thunder tadi didesain ulang
menyerupai dome Suzuki smash, maka kompresi yang lebih tinggi bisa
didapat tanpa harus melakukan pemapasan kepala silinder.
Porting , Noken As dan Klep
Porting pasti menyesuaikan, tidak terbantahkan, revisi porting untuk
meningkatkan efisiensi asupan bahan-bakar ke dalam silinder harus
dilakukan. Bowl area, atau area disamping kiri-kanan bushing klep adalah
fokus utama.
Noken as cukup ditambah lift +- 0.8 milimeter, dengan lifter yang
tidak terlalu tinggi berarti pir klep standard masih bisa digunakan, pun
pula tidak mudah floating. Demi amannya agar klep tidak bertabrakan
dengan piston, maka coakan relief diperdalam dua kali lipat, atau +-
1.5 milimeter.
Untuk newbie / pemula, mempertahankan katup standard dirasa cukup
dengan dimensinya 25 milimeter untuk inlet, dan 22 milimeter outlet,
masih lebih baik daripada mio yang lebih sering di bore up 155 cc tapi
klep masih standard… Entah ngirit mode : on, atau lagi bokek hehehe…
Kabar gembira lainnya adalah, seandainya besok di kemudian hari ada
rejeki bisa ganti motor suzuki hayabusha, kan ga susah-susah amat
ngebalikin standardnya.
Bagi para pro, maniac mesin kencang, katup standard bisa dimodifikasi
back cut, atau diganti dengan katup racing dari TK japan. Anti tanggung
bisa juga head dimodifikasi untuk pemasangan katup honda sonic, namun
yang ini memerlukan biaya tidak sedikit dan waktu ekstra sabar.
Finishing
Penutup acara modifikasi mesin adalah dengan hadirnya bintang tamu,
CDI Powermax rancangan Tommy Huang dari Bintang Racing Team, Indonesia
pastinya. Melengserkan cdi standard untuk memperkuat output pengapian
dan menstabilkan arus. Disamping itu CDI BRT memiliki limitasi RPM yang
lebih tinggi, sebenarnya sih butuhnya cukup 1,000 – 2,000 rpm lebih
tinggi aja dari standardnya. Toh, bukan buat balap…
Pengaturan leher knalpot dan penataan ulang silinser di cak Sahek
knalpot menjadi salah satu kuncian. Suara tetap halus, namun laju
menggemaskan. Membuat rival-rival di jalan gemas jika tidak bisa
mengejar motor halus tapi kencang hehehe… tapi seandainya mau
melengserkan knalpot standard dengan full system costumize, maka tenaga
lebih besar adalah harga yang pantas untuk dibayar.
Jeting karburator disesuaikan ulang, ingin open air filter yang
memaksimalkan pasokan udara , atau tetap memakai sistem close loop
seperti standard bawaan motor, umumnya pilot jet dan main jet tidak
terlampau jauh dari standard , pj 22.5 , mj 105. Bila pasokan ingin
maksimal bisa mengandalkan karburator pe 28 milimeter, disokong intake
koso, maka tenaga mesin diputaran atas makin menggila.
Budget sekitar
Piston kit suzuki thunder 125 rp. 250.000,-
overbore + bubut piston rp. 80,000,-
packing top set rp. 50,000,-
bobok knalpot rp. 75,000,-
porting polished cylinder head, colek kem, overhaul rp. 300,000,-
Posting Komentar